Berkenalan dengan Muslimah Keren yang satu ini, bisa membuat kita tertular semangat dan energinya yang amat positif. Seolah tidak ada kata istirahat baginya untuk terus berkarya dan member manfaat bagi banyak orang. Jadi, setelah sekian lama tidak mengisi blog saya dengan sesuatu yang berarti, saya ingin membagi cerita tentang sahabat saya, si Muslimah Keren, yang insyaAllah bisa menjadi inspirasi untuk kita semua.
Terlahir dengan nama Ranny Rastati, sebagian besar orang yang mengenalnya memanggilnya Chibi, nama “Jepang” yang ia dapatkan ketika mengenyam pendidikan sarjana di Sastra Jepang UI. Sosoknya riang dan ramah dan tampak lebih muda dari usia sebenarnya.
Sehari-hari, ia bekerja di bagian Departemen Service dan Training Lotte Indonesia. Sepintas, kehidupannya sama saja dengan perempuan muda berpendidikan yang sedang bersemangat meniti karier di ibu kota. Tapi, di sela-sela kesibukannya, Chibi menyempatkan diri mengurus “orang lain” dengan membuka Chibi Ranran Help Center.
Inspirasi itu datang saat ia dan teman-teman SMP-nya mengadakan bakti social kesehatan gratis serta seminar mengenai kesehatan. Hal itu mereka adakan sebagai wujud syukur sekaligus sebagai rasa terima kasih kepada para guru dan masyarakat sekitar SMP tempatnya dulu belajar. Ternyata kegiatan tersebut masih menyisakan sejumlah uang yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan murid-murid yang tidak mampu di SMP tersebut. Dari situ, anak kedua dari dua bersaudara ini terpikir untuk mewadahi bantuan dari teman-temannya atau dari siapapun yang ingin membarikan bantuan. Dan lahirlah Chibi Ranran Help Center. Sampai saat ini, Chibi Ranran Help Center sudah menyalurkan bantuan untuk merenovasi musholla SMP 102, tempatnya dulu belajar dan sebuah musholla di daerah Tangerang dan masih akan terus menyalurkan bantuan peralatan sholat untuk musholla yang membutuhkan.
Yang menarik, Chibi mengaku bahwa dirinya nyaris tidak menemukan “duka” saat mengerjakan pekerjaan dan kegiatan sosialnya. “Yang ada semuanya suka. Hehe. Yang penting segala sesuatu djalani dengan bahagia, ikhlas, dan semangat. Kalau dimulai dengan niat yang baik, maka Allah juga akan memudahkan jalannya,” ujar dara kelahiran Jakarta, 27 tahun silam ini.
Manajemen waktu yang baik adalah kuncinya. Chibi senantiasa berusaha mempergunakan waktu dengan maksimal. Ketika di kantor, ia akan mencurahkan perhatiannya secara total untuk kepentingan pekerjaan; begitu juga apabila saatnya ia mengerjakan urusan Chibi Ranran Help Center, ia akan focus untuk mengerjakan urusan Chibi Ranran Help Center.
Chibi pertama kali berhijab saat ia duduk di kelas satu SMA selepas pesantren kilat di sekolahnya. Sebuah taushiyah tentang kematian demikian menggugah kesadarannya untuk menunaikan kewajiban dari Tuhannya sebelum maut datang menjemput: berhijab. Dan sejak saat itu, Chibi selalu rapih menutup auratnya.
Apakah pernah ia merasa terhalang dengan hijab yang dikenakannya, mengingat ia bekerja di perusahaan asing?
Ternyata, hijab tidak menghalanginya untuk berkarya dan bergaul dengan orang-orang dari budaya berbeda. Menurut Chibi, yang menjadi masalah bukanlah pakaian tapi attitude atau perilaku yang dibawa seseorang yang lebih menentukan. Beruntung, Chibi berada di lingkungan multi kultur yang amat toleran dengan ke-Islam-annya. Campuran Jawa-Toraja ini bahkan pernah ditegur rekannya yang “orang asing” karena waktu shalat sudah tiba sedang ia masih disibukkan dengan pekerjaan.
Bersama hijab itu pula, Chibi sudah melanglang buana ke berbagai negara dimana Muslim sangatlah minoritas. Mulai dari homestay di Sydney, Australia; Jepang, Korea dan China. Dan ia tidak pernah merasakan diskriminasi dalam perjalanan dan interaksinya dengan penduduk local. Salah satunya karena ia diuntungkan dengan kemampuannya bicara dalam tiga bahasa asing! Ya, Chibi yang juga pernah aktif mengkampanyekan “Save The Whale” ini mahir berbicara dalam bahasa Inggris, Jepang dan Korea.
Chibi yang senang memodifikasi gaya hijabnya juga memiliki pengalaman unik selama travelling. Ketika ia berkeliling Nami Island, tempat pengambilan gambar Drama Korea fenomenal, Winter Sonata, dengan sepeda, banyak orang melihatnya dan melambaikan tangan. Bahkan banyak juga yang minta foto bersama karena hijabnya dipandang unik dan menarik.
Dalam kehidupan sehari-hari, Chibi sangat mengidolakan sang Mama. Baginya, Mama adalah super woman. Walaupun sang Mama bukan ibu rumah tangga full time dan memiliki banyak kegiatan di luar rumah, akan tetapi Chibi tidak pernah merasa kehilangan sosoknya.
“Walaupun sehari-hari cuma ketemu 2-3 jam, tapi waktu yang kami habiskan itu sangat berkualitas. Jadi rasanya nyokap itu selalu ada kapan pun dan dimana pun”, tuturnya.
Berhijab, bagi Chibi, tidak semestinya menjadi penghalang seorang Muslimah untuk berkarya dan member manfaat bagi banyak orang. Menurutnya, sangat penting bagi seseorang untuk memiliki dan memenuhi impian dan harapan, sebab siapapun mampu bertahan selama mereka memiliki impian dan harapan.
“Seperti tangga, hidup itu harus direncanakan. Semakin baik, semakin berkualitas. Karena hidup cuma sekali dan jadikanlah hidup itu luar biasa. Agar nanti ketika kita kembali kepada Allah dan ditanya, apa aja yang udah dilakukan dalam hidup, kita bisa menjawab ‘saya menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain’”,pungkasnya.